🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 03 Sya’ban 1439 H / 19 April 2018 M
👤 Ustadz Riki Kaptamto Lc
📗 Kitab Bahjatu Qulūbul Abrār Wa Quratu ‘Uyūni Akhyār fī Syarhi Jawāmi' al Akhbār
🔊 Halaqah 010 | Hadits 10
⬇ Download audio: bit.ly/BahjatulQulubilAbrar-H010
〰〰〰〰〰〰〰
Kaum muslimin dan muslimat rahīmani wa rahīmakumullāh.
Ini adalah halaqah kita yang ke-10 dalam mengkaji kitāb: بهجة قلوب الأبرار وقرة عيون الأخيار في شرح جوامع الأخبار (Bahjatu Qulūbil abrār wa Quratu 'uyūnil Akhyār fī Syarhi Jawāmi' Al Akhyār) yang ditulis oleh Syaikh Abdurrahmān bin Nāshir As Sa'dī rahimahullāh.
Halaqah kita kali ini membahas hadīts ke-10 yaitu hadīts dari Abū Hurairah radhiyallāhu Ta'āla 'anhumu, dimana beliau mengatakan.
قال رسول الله رسول الله: من دعا إلى هدى كان له من الأجر مثل أجور من تبعه، لا ينقص ذلك من أجورهم شيئا. ومن دعا إلى ضلالة كان عليه من الإثم مثل آثام من تبعه، لا ينقص ذلك من آثامهم شيئا - رواه مسلم.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa mengajak kepada hidayah, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa mengajak kepada kesesatan, maka dia akan mendapatkan dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikitpun dosa orang-orang tersebut.”
(Hadīts riwayat Muslim)
Syaikh Abdurrahmān As Sa'dī rahimahullāh menjelaskan, bahwa hadīts ini dan juga hadīts-hadīts yang semisal berisi tentang anjuran untuk berdakwah kepada kebaikan dan menunjukkan keutamaan seorang da'i, (yaitu) orang yang mengajak kepada kebaikan.
Serta hadīts ini juga berisi ancaman. Ancaman agar tidak mengajak orang kepada kesesatan karena besarnya dosa orang yang mengajak kepada kesesatan.
Kemudian beliau (Syaikh Abdurrahmān As Sa'dī rahimahullāh) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan hidayah adalah:
العلم النافع، والعمل الصالح
"Ilmu yang bermanfaat dan juga amal yang shālih."
Sehingga termasuk dalam makna hadīts ini adalah:
"Barangsiapa mengajarkan ilmu atau dia mengarahkan orang untuk mempelajari ilmu atau mendapatkan ilmu maka dia termasuk kategori orang yang mengajak kepada hidayah."
Begitu pula orang yang dia mengajak kepada amal shālih, baik itu berkaitan dengan hak Allāh atau hak makhluk maka dia juga termasuk kategori orang yang mengajak kepada hidayah.
Dan juga orang yang memberikan nasehat tentang nasehat dalam urusan agama atau nasehat dalam urusan dunia yang kembalinya kepada urusan agama maka itu juga termasuk orang yang mengajak kepada hidayah.
Dan beliau juga sebutkan, begitu pula orang yang dia menjadi panutan, diikut,i orang lain dalam hal keilmuan dia dan dalam hal amal shālih yang dia miliki, maka dia juga termasuk kategori orang yang mengajak kepada hidayah. Karena orang lain mengikuti perbuatannya, seolah-olah dia mencontohkan dengan perbuatannya sendiri.
Dan juga setiap orang yang memfasilitasi orang lain dengan amal kebaikan atau suatu media yang bermanfaat secara umum maka ini juga termasuk kategori orang yang mengajak kepada hidayah yang disebutkan di dalam kontek hadīts tersebut.
Begitu pula sebaliknya, setiap orang yang mengajak kesesatan berarti dia adalah da'i yang mengajak kepada kesesatan atau orang yang memfasilitasi terhadap perkara-perkara yang di situ menjerumuskan ke dalam kemungkaran atau kesesatan maka dia termasuk orang yang dikatakan sebagai penyeru kepada kesesatan.
Kemudian beliau sebutkan juga disini bahwa orang-orang yang mengajak kepada hidayah mereka itu adalah imāmnya orang-orang yang bertaqwa dan mereka adalah orang-orang mukmin pilihan.
Adapun orang yang mengajak kepada kesesatan maka mereka adalah imām-imām yang akan menjerumuskan ke dalam neraka.
Barangsiapa menolong orang lain di dalam Al Birru wa Taqwa (kebaikan dan ketaqwaan) berarti dia adalah penyeru kepada hidayah.
Dan barangsiapa dia menolong orang lain untuk melakukan dosa atau kemaksiatan maka berarti dia adalah penyeru kepada kesesatan.
Demikian yang beliau sampaikan dalam penjelasan hadīts ini, in syā Allāh kita akan lanjutkan lagi pada halaqah berikutnya.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت نستغفرك وأتوب إليك
Kamis, 03 Sya’ban 1439 H / 19 April 2018 M
👤 Ustadz Riki Kaptamto Lc
📗 Kitab Bahjatu Qulūbul Abrār Wa Quratu ‘Uyūni Akhyār fī Syarhi Jawāmi' al Akhbār
🔊 Halaqah 010 | Hadits 10
⬇ Download audio: bit.ly/BahjatulQulubilAbrar-H010
〰〰〰〰〰〰〰
KITĀB BAHJATU QULŪBIL ABRĀR, HADĪTS 10
بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله ربّ العالمين والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، اما بعد
Kaum muslimin dan muslimat rahīmani wa rahīmakumullāh.
Ini adalah halaqah kita yang ke-10 dalam mengkaji kitāb: بهجة قلوب الأبرار وقرة عيون الأخيار في شرح جوامع الأخبار (Bahjatu Qulūbil abrār wa Quratu 'uyūnil Akhyār fī Syarhi Jawāmi' Al Akhyār) yang ditulis oleh Syaikh Abdurrahmān bin Nāshir As Sa'dī rahimahullāh.
Halaqah kita kali ini membahas hadīts ke-10 yaitu hadīts dari Abū Hurairah radhiyallāhu Ta'āla 'anhumu, dimana beliau mengatakan.
قال رسول الله رسول الله: من دعا إلى هدى كان له من الأجر مثل أجور من تبعه، لا ينقص ذلك من أجورهم شيئا. ومن دعا إلى ضلالة كان عليه من الإثم مثل آثام من تبعه، لا ينقص ذلك من آثامهم شيئا - رواه مسلم.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa mengajak kepada hidayah, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa mengajak kepada kesesatan, maka dia akan mendapatkan dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikitpun dosa orang-orang tersebut.”
(Hadīts riwayat Muslim)
Syaikh Abdurrahmān As Sa'dī rahimahullāh menjelaskan, bahwa hadīts ini dan juga hadīts-hadīts yang semisal berisi tentang anjuran untuk berdakwah kepada kebaikan dan menunjukkan keutamaan seorang da'i, (yaitu) orang yang mengajak kepada kebaikan.
Serta hadīts ini juga berisi ancaman. Ancaman agar tidak mengajak orang kepada kesesatan karena besarnya dosa orang yang mengajak kepada kesesatan.
Kemudian beliau (Syaikh Abdurrahmān As Sa'dī rahimahullāh) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan hidayah adalah:
العلم النافع، والعمل الصالح
"Ilmu yang bermanfaat dan juga amal yang shālih."
Sehingga termasuk dalam makna hadīts ini adalah:
"Barangsiapa mengajarkan ilmu atau dia mengarahkan orang untuk mempelajari ilmu atau mendapatkan ilmu maka dia termasuk kategori orang yang mengajak kepada hidayah."
Begitu pula orang yang dia mengajak kepada amal shālih, baik itu berkaitan dengan hak Allāh atau hak makhluk maka dia juga termasuk kategori orang yang mengajak kepada hidayah.
Dan juga orang yang memberikan nasehat tentang nasehat dalam urusan agama atau nasehat dalam urusan dunia yang kembalinya kepada urusan agama maka itu juga termasuk orang yang mengajak kepada hidayah.
Dan beliau juga sebutkan, begitu pula orang yang dia menjadi panutan, diikut,i orang lain dalam hal keilmuan dia dan dalam hal amal shālih yang dia miliki, maka dia juga termasuk kategori orang yang mengajak kepada hidayah. Karena orang lain mengikuti perbuatannya, seolah-olah dia mencontohkan dengan perbuatannya sendiri.
Dan juga setiap orang yang memfasilitasi orang lain dengan amal kebaikan atau suatu media yang bermanfaat secara umum maka ini juga termasuk kategori orang yang mengajak kepada hidayah yang disebutkan di dalam kontek hadīts tersebut.
Begitu pula sebaliknya, setiap orang yang mengajak kesesatan berarti dia adalah da'i yang mengajak kepada kesesatan atau orang yang memfasilitasi terhadap perkara-perkara yang di situ menjerumuskan ke dalam kemungkaran atau kesesatan maka dia termasuk orang yang dikatakan sebagai penyeru kepada kesesatan.
Kemudian beliau sebutkan juga disini bahwa orang-orang yang mengajak kepada hidayah mereka itu adalah imāmnya orang-orang yang bertaqwa dan mereka adalah orang-orang mukmin pilihan.
Adapun orang yang mengajak kepada kesesatan maka mereka adalah imām-imām yang akan menjerumuskan ke dalam neraka.
Barangsiapa menolong orang lain di dalam Al Birru wa Taqwa (kebaikan dan ketaqwaan) berarti dia adalah penyeru kepada hidayah.
Dan barangsiapa dia menolong orang lain untuk melakukan dosa atau kemaksiatan maka berarti dia adalah penyeru kepada kesesatan.
Demikian yang beliau sampaikan dalam penjelasan hadīts ini, in syā Allāh kita akan lanjutkan lagi pada halaqah berikutnya.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت نستغفرك وأتوب إليك
Tidak ada komentar:
Posting Komentar