Planimeter adalah
suatu alat yang digunakan untuk menghitung luas dengan cara mekanis. Planimeter
ada dua macam, yaitu planimeter manual dan planimeter digital. Pada laporan ini
akan dibahas tentang planimeter manual.
Bagian-bagian
planimeter :
Alat planimetri terdiri dari dari
dua tangkai (batang) yang dihubungkan oleh sendi yang memungkinkan kedua
tangkai tersebut bergerak bebas pada meja gambar. Tangkai yang pertama disebut
tangkai jarum tetap atau tangkai batang (kutub), dibagian ujung lain dari
tangkai tetap terdapat jarum pelacak tetap yang disebut dengan kutub
planimeter. Tangkai yang kedua disebut tangkai pelacak. Pada ujung-ujung
tangkai pelacak terdapat sebuah roda (roda ukur) dan jarum pelacak untuk
menelusuri batas daerah yang diukur. Roda ukur dapat berputar bersamaan dengan
gerakan dari jarum pelacak. Banyaknya putaran dapat dibaca pada piringan
berskala yang dihubungkan dengan roda ukur.
Keterangan :
1. Batang kutub
2. Batang pelacak
3. Kutub planimeter
(tetap)
4. Sendi (engsel)
5. Jarum pelacak
6. Roda ukur berskala
7. Piringan berskala
8. Klem (untuk
mengatur panjang batang pelacak)
9. Skala Nonius
Pengoperasian Planimeter
Langkah-langkah mempersiapkan
alat planimeter sebelum digunakan untuk menghitung luas :
a. Letakan Peta yang
akan dgunakan di atas meja, dan usahakan agar tidak bisa berpindah posisi
b. Mengeluarkan alat
dari box alat
c. Mengatur panjang
batang pelacak
d. Mencari posisi
untuk kutub planimeter. Posisi kutub diusahakan agar batang pelacak dapat
menjangkau seluruh garis batas dengan sudut antara batang pelacak dengan batang
kutuk lebih kecil dari 180⁰.
e. Setelah kutub terpasang,
gerakkan mengelilingi area batas untuk mengetahui ada tidaknya hambatan dari
gerak roda
Langkah menghitung luas:
a. Lihat titik merah
pada lensa alat, kemudian tepatkan titik tersebut pada garis/ batas wilayah
yang akan dicari luasannya.
b. Tempatkan jarum pelacak mulai
dari titik awal (misal x0 ), yang telah ditentukan, kemudian putar roda ukur
maju (searah jarum jam) atau mundur (berlawanan arah jarum jam) melalui x1
sampai kembali ketitik awal (x0).
Pada titik start awal sebelum
mulai menyusuri garis batas, dilakukan pembacaan terlebih dahulu pada titik
start. Nilai didapat dari piringan berskala dan skala nonius. Tahap ini juga
dilakukan pada titik akhir (x1).
Syarat dari pengukuran luas
dengan planimeter yang baik adalah selisih antara bacaan di x0 dan x1 tidak
lebih dari 20
c. Dengan konversi tertentu, maka
luas akan dapat dihitung. Ketelitian hasil sangat bergantung pada besar atau
kecilnya skala peta. Semakin besar skala petanya, akan semakin teliti hasil
luasannya.
Penghitungan Luas dengan
Planimeter
Untuk mendapatkan
luasan suatu daerah permukaan bumi dipeta maka diadakan pengukuran dengan
metode planimetri dari titik awal x0 sampai dengan titik akhir x1 dengan
menggunakan rumus :
Lb = x
La = x Lb
|
Keterangan :
La = luas area yang dicari (km2)
Lx = luas daerah dalam peta diperoleh dari perhitungan
menggunakan planimeter
Ly = luas kalibrasi dalam peta diperoleh dari perhitungan
menggunakan planimeter
Lb = luas kotak kalibrasi
p = panjang (cm)
l = lebar
(cm)
|
Kesimpulan
1. Bahwa penghitungan luas suatu
wilayah dapat dilakukan dengan cara mekanis menggunakan planimeter
2. Penghitungan luas dengan
planimeter lebih efisien dan berguna untuk menutupi kekurangan sumber daya
manusia untuk melakukan survey langsung
3. Semakin besar skala peta yang
digunakan, maka semakin besar ketelitian dari hasil pengukuran luas dengan
planimeter
4. Penghitungan luas dengan
planimeter dapat dilakukan secara cepat.
Kekurangan : dibutuhkan
ketelitian tinggi karena sering terjadi ketidaktepatan dalam menggerakkan
planimeter terhadap peta yang akan diukur luasnya, sehingga data yang diperoleh
belum tentu akurat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar