Kamis, 21 Februari 2013

Batuan Sedimen dan Metamorf


Batuan Sedimen
Cara Terjadinya
Genesa/Contoh
Gambar
Mekanis
Sedimen klastis:

Breksi
Description: D:\MATA KULIAH\geologi umum\Jenis-jenis Batuan ~ Kelas Bu Asih_files\breksi.jpg
Batu pasir
Description: D:\MATA KULIAH\geologi umum\Jenis-jenis Batuan ~ Kelas Bu Asih_files\Batu+Pasir.JPG
Batu lempung
Description: C:\Users\Toshiba\Documents\Downloads\Batu Lempung.jpg
Vulkanis
Batu pasir (vulkanis)
Tuff
Description: Volcanic Tuff
Khemis
Sedimen non klastis:

Kalsit
Description: D:\MATA KULIAH\geologi umum\kalsit\Data Pertambangan Mineral & Batubara   KALSIT BATU BINTANG   Ulasan_files\image.jpg
Gypsum
Description: D:\MATA KULIAH\geologi umum\Jenis-jenis Batuan ~ Kelas Bu Asih_files\200px-Gypsum_Australia.jpg
Batu garam
Description: D:\MATA KULIAH\geologi umum\batu garam\GARAM BATU (SALT)   Pustaka Tambang_files\garam+batu.jpg
Organis
Batu bara
Description: D:\MATA KULIAH\geologi umum\batubara\Batu bara - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas_files\220px-Coal.jpg

Jenis Batuan
Proses Terjadinya
Sedimen klastis:
Batuan sedimen terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf, ataupun sedimen itu sendiri.
Fragmentasi batuan asal dimulai dari pelapukan mekannis (disintegrasi) maupun secara kimiawi (dekomposisi), kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan.
Setelah pengendapan, sedimen mengalami diagenesa, yaitu prosesperubahan-perubahan yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan sesudah lithifikasi. Proses diagenesa: kompaksi sedimen, sementasi, rekristalisasi, autiqenesis (terbentuknya mineral baru di lingkungan diagenesa), dan matasomatisme (pergantian mineral sedimen oleh berbagai mineral autigenik, tanpa pengurangan volume asal).
Breksi
Sedimen breksi merupakan batuan sedimen yang berupa butiran-butiran kasar. Batuan itu terbentuk dari bagian-bagian kasar yang berbentuk runcing dan menyudut. Jenis batuan itu biasa ditemui di lereng gunung.
Batu pasir
Batu pasir adalah batuan endapan yang terutama terdiri dari mineral berukuran pasir atau butiran batuan. Sebagian besar batu pasir terbentuk oleh kuarsa atau feldspar karena mineral-mineral tersebut paling banyak terdapat di kulit bumi. Seperti halnya pasir, batu pasir dapat memiliki berbagai jenis warna, dengan warna umum adalah coklat muda, coklat, kuning, merah, abu-abu dan putih.
Batu pasir terbentuk ketika pasir jatuh dan terendapkan pada bagian offshore dari delta delta sungai, tetapi gurun pasir dan pantai dapat membentuk perlapisan batu pasir apabila dikaji pada rekaman geologi.
Batu lempung
Type utama batulempung menurut terjadinya terdiri dari lempung residu dan lempung letakan (sedimen), lempung residu adalah sejenis lempung yang terbentuk karena proses pelapukan (alterasi) batuan beku dan ditemukan disekitar batuan induknya. Kemudian material lempung ini mengalami proses diagenesa sehingga membentuk batu lempung.
Batu pasir (vulkanis)
Batu pasir terbentuk dari butiran-butiran pasir yang terbawa oleh aliran sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terkumpul pada suatu tempat.
Tuff
Tuff (dari bahasa Italia "tufo") adalah tipe dari bebatuan yang mengandung debu vulkanik yang dikeluarkan selama letusan gunung berapi. 
Sedimen non klastis:
Batuan sedimen terbentuk dari ahsil reaksi kimia atau dari hasil kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik (penggaraman unsur-unsur laut, pertumbuhan kristal dari agragat kristal yang terpresipitasi dan replacement).
Gypsum
Gipsum terbentuk karena kandungan uap air yang ada menguap.
Gipsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang bervariasi. Gipsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin bertambah. Sebagai mineral evaporit, endapan gipsum berbentuk lapisan di antara batuan-batuan sedimen batu gamping, serpih merahbatu pasirlempung, dan garam batu, serta sering pula berbentuk endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan sedimen. Menurut para ahli, endapan gipsum terjadi pada zaman Permian. Endapan gipsum biasanya terdapat di danau, laut, mata air panas, dan jalur endapan belerang yang berasal dari gunung api.
Batu garam
Terbentuknya batu garam ini umumnya akibat dari penguapan air yang mengandung garam seperti air laut yang banyak mengandung ion-ion Na+ (Sodium) dan Cl- (Cloride). Batu garam ini umumnya terbentuk di daerah danau yang mengering akibat penguapan, teluk-teluk yang relative tertutup, daerah estuarine yang ada di daerah arid, daerah-daerah di dekat laut seperti lagoon dan lain-lain.
Pada jaman dulu dalam skala waktu geologi, sejumlah air yang sangat besar seperti misalnya Laut Mediterania atau laut yang mampu memasuki cekungan Michigan di Era Paleozoic (600-230 juta tahun yang lalu) menguap dan menghasilkan sedimen batu garam yang sangat tebal dan luas.
Batu bara
 Batu bara terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. 
Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batu bara disebut dengan istilah pembatu baraan (coalification). Secara ringkas ada 2 tahap proses yang terjadi, yakni:
1.      Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pada saat material tanaman terdeposisi hingga lignit terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut.
2.      Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit menjadi bituminus dan akhirnya antrasit.


Jenis Batuan
Tekstur
Struktur
Komposisi Mineral
Sedimen Klastis:



Breksi
Berbutir kasar
Breksi memiliki butiran-butiran yang bersifat coarse yang terbentuk dari sementasi fragmen-fragmen yang bersifat kasar dengan ukuran 2 hingga 256 milimeter. Fragmen-fragmen ini bersifat runcing dan menyudut.  Fragmen-fragmen dari breksi biasanya merupakan fragmen yang terkumpul pada bagian dasar lereng yang mengalami sedimentasi, selain itu fragmen juga dapat berasal dari hasil longsoran yang mengalami litifikasi. Kebundaran butir: anngular.
Pemilahan(sorting): terpilah baik(well sorted). Kemasan(fabric) :kemasan terbuka.
Komposisi dari breksi terdiri dari sejenis atau campuran dari rijang, kuarsa, granit, kuarsit, batu gamping, dan lain-lain.
Batu pasir
Tersusun butiran berukuran pasir. Terbentuk dari butiran semen yang dapat berupa fragmen dari batuan yang sudah ada sebelumnya atau kristal mono-minerallic. Semen pengikat butir ini biasanya berupa kalsit, lempung dan silika.
Matriks yang bebas, tidak tersemen kuat, porositas tinggi, permeabilitas tinggi.
Ukuran butir : 0.0625-2 mm. Kebundaran butir: rounded. Pemilahan(sorting): terpilah buruk(poorly sorted). Kemasan(fabric) :kemasan tertutup
Kwarsa, karbonat, silika, feldspar, dan kalsit.
Batu lempung
Berlapis. Batuan penyusunannya berukuran "lempung". Terbentuk dari butiran mineral yang sangat halus karena tertransportasi di bagian paling ujung sungai. Teksturnya tersusun atas matriks dan semen.
Porositas menengah, permeabilitas rendah sesuai dengan daya tarik kapiler dalam pori dilalui yang berdekatan. Ukuran butir : 0,0390625 mm. Kebundaran butir: rounded.
Pemilahan(sorting): terpilah buruk(poorly sorted). Kemasan(fabric) :kemasan tertutup


Kaolinit, illit, smektit,klorit.
Batu pasir vulkanis
Kasar, karena sebagian besar dapat dilihat dengan mata telanjang.
Terpilah baik hingga terpilah sedang. Pasir masa kini umumnya tidak membundar.
Kuarsa, felspar, dan fragmen batuan.
Tuff
Halus sampia kasar.
Berwarna abu-abu atau abu-hijau. Mengandung clasts yang berdiameter sekitar 25 mm. Ada beberapa yang bersifar graded dan cross-bedded karena lama tersimpan di dalam air.
Abu vulkanik.
Sedimen non klastis:



Gypsum
Tekstur dari batuan ini berbentuk kristalin.
Memiliki sifat lunak dan pejal dengan skala Mohs 1,5 – 2. Gipsum memiliki pecahan yang baik, antara 66o sampai dengan 114o dan belahannya adalah jenis choncoidal. Gipsum memiliki kilap sutra hingga kilap lilin, tergantung dari jenisnya. Gores gipsum berwarna putih, memiliki derajat ketransparanan dari jenis transparan hingga translucent, serta memiliki sifat menolak magnet atau disebutdiamagnetit. Berwarna putih, kelabu, cokelat, kuning, dan transparan.
gypsum kalsium sulfat dihidrat
Batu garam
Tekstur dari batuan ini berbentuk kristalin.
Konkresi,berbutir tak beraturan dan porus karena pelarutan.
Halite (NaCl) dan pengotor: anhydrite (CaSO4), gypsum (CaSO4.2H2O), dan juga sylvite (KCl).
Batu bara
Amorf, berlapis, dan tebal. Mudah terbakar, berwarna hitam kecoklatan biasanya terjadi pada lapisan batuan di lapisan atau urat yang disebut tempat tidur batubara. Bentuk-bentuk lebih keras, seperti batu bara antrasit, dapat dianggap sebagai batuan metamorfik karena paparan suhu tinggi dan tekanan. Terdiri dari karbon dan sejumlah variabel unsur lainnya, terutama belerang, hidrogen, oksigen dan nitrogen
Warna biasanya coklat kehitaman dan pecahannya bersifat prismatik. Fosiliferous,komponennya fosil tumbuhan
Endapan organik: alga, silofita pteridofita, gimnospermae, angiospermae.
Unsur utama: karbon, hidrogen, oksigen.

Batuan Metamorf
Batuan metamorf termal/ kontak
Temperatur (gas panas) sebagai faktor utama.
Description: Photobucket Description: D:\MATA KULIAH\geologi umum\batuan metamorf\kuarsit.jpg
Batu mamer
Batuan metamorf dinamo
Tekanan sebagai faktor utama.
 Description: D:\MATA KULIAH\geologi umum\batuan metamorf\filit.jpg Description: D:\MATA KULIAH\geologi umum\batuan metamorf\sekis.jpg
Batu sabak
Batuan metamorf regional
Temperatur dan tekanan sebagai faktor utama. Daerah luas.
Description: D:\MATA KULIAH\geologi umum\Jenis-jenis Batuan ~ Kelas Bu Asih_files\marmer1.jpg Description: D:\MATA KULIAH\geologi umum\batuan metamorf\genes.jpg

Soal Latihan
1.    Jelaskan apakah yang dimaksud batuan sedimen?
Jawab: batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang diendapkan lapis demi lapis pada permuaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan (Pettijohn, 1995).
2.    Jelaskan apakah yang dimaksud:
a.       Batuan sedimen klastis
b.      Batuan sedimen non klastis.
Jawab:
a.       Batuan sedimen klastis merupakan batuan sedimen yang terbentuknya berasal dari hancuran batuan lain. Kemudian tertransportasi dan terdeposisi, yang selanjutnya mengalami diagenesa.
b.      Batuan sedimen non klastik yaitu batuan sedimen yang tidak mengalami proses transportasi. Proses pembentukannya adalah kimiawi dan organis.
3.    Jelaskan penyebab batuan sedimen klastis dapat berlapis dan dapat pula tidak berlapis!
Jawab: Batuan sedimen klasis mengalami transportasi. Apabila batuan yang tertransportasi tersebut terdiri dari batuan yang sejenis dan berlangsung terus menerus, maka tidak terjadi perlapisan pada batuan sedimen klastis. Tetapi apabila batuan yang yang tertransportasi tersebut berbeda dalam setip periode waktu tertntu, maka akan terjadi perlapisan batuan.
4.        Jelaskan dengan gambar bahwa batuan metamorf dapat dibedakan menjadi:
a.       Batuan kontak/ termal metamor
b.      Batuan pyrometamor
c.       Batuan metamor regional.
Jawab: Berdasarkan penyebabnya batuan metamorf dibagi menjadi tiga yaitu (1) Metamorfisme kontak/ termal, pengaruh suhu dominan; (2) Metamorfisme dinamo/ kataklastik/dislokasi/kinematik, pengaruh tekanan dominan; dan (3) Metamorfisme regional, terpengaruh tekanan dan suhu, serta daerah luas. Metamorfisme kontak terjadi pada zona kontak atau sentuhan langsung dengan tubuh magma (intrusi) dengan lebar antara 2 – 3 km. Metamorfisme dislokasi terjadi pada daerah sesar besar/ utama yaitu pada lokasi dimana masa batuan tersebut mengalami penggerusan. Sedangkan metamorfisme regional terjadi pada kulit bumi bagian dalam dan lebih intensif bilamana diikuti juga oleh orogenesa. penyebaran tubuh batuan metamorf ini luas sekali mencapai ribuan kilometer.
Description: D:\MATA KULIAH\geologi umum\batuan metamorf\clip_image006_thumb.jpg
Description: D:\MATA KULIAH\geologi umum\batuan metamorf\clip_image008_thumb.jpg
5.    Apakah manfaat mempelajari geologi bagi kehidupan manusia?
Jawab:
a.       Untuk dapat memperkirakan umur relatif bumi.
b.      Dapat digunakan untuk mendefinisikan sejarah pembentukan bumi.
c.       Membantu mengetahui di mana mineral dan batuan berharga dapat dijumpai. Bahan-bahan yang bermanfaat yang berasal dari bumi seperti mineral, barang tambang, dan energi merupakan sumber pendapatan bagi manusia.
d.      Dengan pemahaman ilmu geologi yang cukup, diharapkan manusia dapat menjaga keseimbangan alam.
e.       Membantu untuk mengetahui dan memahami awal terjadi dan struktur dari bumi.
f.       Membantu menjelaskan karakteristik alam yang sangat bervariasi, dan bagaimana berbagai macam bentang dapat terbentuk serta dimanfaatkan manusia.
g.      Pengetahuan geologi sangat membantu para ahli bangunan untuk mendapatkan material bahan bangunan.
h.      Ilmu geologi sangat penting dalam hubungannya dengan sumber daya air, karena keberadaan air sangat tergantung pada jenis atau macam batuannya.
i.        Pengetahuan geologi sangat membantu untuk memprediksikan atau meramalkan kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana seperti tanah longsor atau aktivitas vulkanisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KITĀB BAHJATU QULŪBIL ABRĀR, HADĪTS 11

🌍 BimbinganIslam.com Jum’at, 04 Sya’ban 1439 H / 20 April 2018  👤 Ustadz Riki Kaptamto Lc 📗 Kitab Bahjatu Qulūbul Abrār Wa Quratu ‘Uy...